Pages

Showing posts with label Kestabilan Lereng. Show all posts
Showing posts with label Kestabilan Lereng. Show all posts

Tuesday, 22 July 2025

Pemanfaatan Geolistrik dalam Teknik Sipil - Mengintip Rahasia Bawah Tanah


Bagaimana para insinyur sipil bisa tahu kondisi tanah di bawah sebuah bangunan pencakar langit? Atau bagaimana mereka yakin tidak ada "lubang tersembunyi" di bawah jalan raya yang baru dibangun? Jawabannya ada pada ilmu yang keren banget, namanya geofisika, dan salah satu metodenya yang paling sering dipakai adalah geolistrik.

Bayangkan kita ingin tahu apa isi di dalam sebuah kotak tertutup tanpa membukanya. Kira-kira seperti itulah cara kerja geolistrik, tapi "kotaknya" adalah bumi kita.

Metode geolistrik, salah satu teknik geofisika, semakin banyak digunakan dalam bidang teknik sipil. Kemampuannya untuk memetakan variasi resistivitas batuan dan tanah di bawah permukaan menjadikannya alat yang sangat berharga untuk berbagai aplikasi. Artikel ini akan menjelaskan prinsip dasar geolistrik dan menyoroti berbagai manfaatnya dalam konteks teknik sipil, seperti penyelidikan pondasi, deteksi rongga, dan pemantauan lingkungan.

Monday, 21 July 2025

Manfaat Survei Geolistrik untuk Analisis Kestabilan Lereng: Memahami Ancaman Longsor dari Bawah Permukaan

Kestabilan lereng adalah faktor yang sangat penting dalam perencanaan dan pembangunan infrastruktur, terutama di daerah berbukit atau pegunungan. Longsor merupakan bencana geologi yang seringkali dipicu oleh kondisi geologi bawah permukaan yang tidak stabil. Di sinilah survei geolistrik berperan penting sebagai metode geofisika non-invasif yang mampu memberikan gambaran detail tentang kondisi bawah permukaan tanpa perlu melakukan penggalian yang ekstensif.

Prinsip Dasar: Resistivitas dan Karakteristik Material Lereng

Sama seperti pada pencarian air bawah tanah, metode geolistrik untuk kestabilan lereng juga memanfaatkan prinsip perbedaan resistivitas listrik (daya hambat arus listrik) antar material di bawah permukaan. Namun, dalam konteks kestabilan lereng, fokus utamanya adalah mengidentifikasi material dan struktur yang dapat memicu ketidakstabilan, seperti:

Zona Pelapukan dan Tanah Lempung: Material yang lapuk atau tanah lempung jenuh air memiliki resistivitas yang relatif rendah. Zona-zona ini sangat rentan terhadap kegagalan lereng karena kohesinya (daya rekatnya) berkurang saat jenuh air.

Bidang Diskontinuitas (Sesar, Kekar, Bidang Perlapisan): Struktur geologi seperti sesar (patahan), kekar, atau bidang perlapisan batuan dapat membentuk bidang lemah atau jalur permeabilitas tinggi. Jika bidang-bidang ini berorientasi searah dengan kemiringan lereng, resistivitasnya bisa bervariasi tergantung pada pengisiannya (misalnya, terisi air atau tanah lapuk) dan dapat terdeteksi sebagai anomali resistivitas.

Monday, 26 August 2019

Kegiatan Survey Geolistrik Untuk Kestabilan Lereng di Desa Duduk, Batulayar, Lombok Barat 24-08-2019

Mengetahui Manfaat Geolistrik
Survey Geolistrik Untuk Kestabilan Lereng
 Gerakan Tanah
Mengetahui Manfaat Geolistrik
Survey Geolistrik Untuk Kestabilan Lereng





Gerakan    massa    tanah    atau    batuan merupakan  proses  pergerakan  material  penyusun  lereng  meluncur  atau  jatuh  ke arah kaki lereng karena kontrol gravitasi  bumi. Dalam pengertian tersebut, material  penyusun  lereng  adalah  tanah atau    batuan  pembentuk  suatu  lereng (Crozier    dan    Glade    (2004)    dalam Karnawati (2005)).
Faktor Penyebab Gerakan Tanah
Pergerakan   massa   tanah/batuan   pada lereng   dapat   terjadi   akibat   interaksi pengaruh beberapa kondisi yang meliputi